Guru mempunyai kewajiban untuk selalu
memperbaharui dan meningkatkan kompetensinya melalui kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan sebagai esensi pembelajar seumur hidup.
Penguasaan guru atas konsep dan implementasi dari kompetensi Pedagogik
tentang
Karakteristik Peserta Didik
dan Pengembangan Potensi Peserta Didik membekali guru untuk menghantarkan
peserta didik asuhannya secara percaya diri memperoleh pencapaian terbaik
mereka sesuai dengan karakteristiknya. Dengan demikian, potensi yang
dimiliki seluruh peserta didik dapat mewujud dalam bentuk prestasi yang
beragam secara optimal.
Mengingat peserta didik adalah subjek yang akan dibelajarkan, maka guru perlu termotivasi, bekerja keras, dan kreatif untuk mengenal karakteristik dan potensi peserta didik serta cara mengembangkannya.
1. Dalam pembelajaran guru harus memperhatikan tahap dan tugas-tugas perkembangan serta keragaman karakteristik individu diantaranya yaitu:
- Menyusun RPP yang sesuai dengan tahap dan tuigas perkembangan peserta didik pada masa remaja;
- Guru perlu merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan keragaman karakteristik peserta didik, dan menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif agar setiap individu dapat belajar secara optimal;
- Adanya perbedaan dalam kecepatan perkembangan, maka dalam pembelajaran perlu adanya pendekatan individualitas disamping kelompok;
- Guru memberi motivasi kepada setiap peserta didik agar melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada masa remaja.
Pendidikan Karakter |
2. Perkembangan Kemampuan Intelektual
Berikut ini adalah hal yang dapat dilakukan guru. setelah memahami pekembangan kemampuan intelektual- Rancang pembelajaran yang sesuai dengan keragaman dalam kemampuan Intelektual, kecerdasan majemuk, kemampuan kognitif, dan kreativitas agar tercapai prestasi terbaiknya sesuai dengan potensinya, termasuk pertimbangkan pemikir operasional konkret yang mungkin masih ada di kelas Anda.
- Rancang pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas.
- Ciptakan iklim belajar-mengajar yang kondusif untuk memfasilitasi perkembangan pribadi peserta didik secara optimal.
- Berikan layanan individual disamping kelompok kepada peserta didik yang sangat cerdas atau yang lambat belajar.
3. Perkembangan Fisik dan Kesehatan
Normalitas jasmaniah, keterlambatan, atau terlalu cepatnya dalam mencapai kematangan dalam pertumbuhan fisik serta kesehatan dapat menimbulkan permasalahan terhadap sikap dan perilaku peserta didik pada umumnya dan pada kegiatan belajar khususnya.
Berikut ini hal yang dapat dilakukan guru setelah memahami perkembangan fisik dan kesehatan peserta didik.
- Miliki data kondisi fisik dan kesehatan setiap peserta didik, dan memperhatikan kesehatan peserta didik pada awal pembelajaran.
- Beri perhatian khusus kepada peserta didik yang mengalami gangguan panca indera
- Miliki pemahaman yang empatik kepada peserta didik yang memiliki penyakit kronis/bawaan dan tubuh kurang normal seperti cacat fisik.
- Kerja sama dengan guru BK, wali kelas, dan orangtua, serta dengan tenaga ahli (dokter dan psikolog) jika diperlukan penanganan khusus.
- Bimbing peserta didik untuk mensyukuri keadaan fisiknya dan bagaimana memelihara kesehatan serta menggunakan tubuhnya secara efektif.
Baca Juga Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik
4. Perkembangan Kecerdasan Emosi dan Perkembangan Sosial
Implementasi dalam Pembelajaran setelah guru memahami perkembangan kecerdasan, dapat melakukan hal – hal berikut ini.- Prioritaskan identifikasi peserta didik yang diduga memiliki kecerdasan emosi dan keterampilan sosial yang rendah.
- Pahami keragaman dalam kecerdasan emosi dan keterampilan sosial peserta didik, serta bersikap bijak menghadapi mereka yang memiliki kecerdasan emosi dan keterampilan sosial yang rendah.
- Sebagai model sosial tampilkan perilaku yang mencerminkan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial yang tinggi serta Ikhlas dalam mengajar.
- Ciptakan iklim belajar yang kondusif bagi perkembangan kecerdasan emosi dan sosial, yaitu iklim yang demokratis, nyaman, tidak tegang, diselingi humor, dan suasana gembira.
- Rancang pembelajaran dengan memasukan aspek kecerdasan emosi dan keterampilan sosial.melalui disiplin, bimbingan dan pembiasaan yang disertai penguatan, serta pembelajaran berbasis kelompok disamping klasikal.
- Bimbing peserta didik untuk mengekspresikan emosi yang bisa diterima secara sosial.
- Bekerja sama dengan guru BK, wali kelas dan orang tua untuk membantu peserta didik mengembangkan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial.
Implementasi dalam Pembelajaran setelah guru memahami perkembangan kecerdasan sosial dapat mengambil langkah – langkah berikut ini.
- Jadilah social model dengan menampilkan sikap dan perilaku yang mencerminkan kepribadian dan moral yang baik, serta cerdas secara spiritual,
- Bersikaplah menerima semua peserta didik, terutama peserta didik dengan perilaku moral dan kecerdasan spiritual yang masih rendah serta ciptakanlah iklim belajar yang kondusif bagi perkembangan pribadi peserta didik agar tercapai perkembangan yang optimal.
- Rancang pembelajaran dengan memasukan aspek moral atau karakter dan spiritual yang terintegrasi dalam pembelajaran.
- Kembangkan perilaku moral dan spiritual melalui, pembiasaan dan disiplin yang disertai konsekuensi yang mendidik.
- Biasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar dan dorong peserta didik untuk rajin beribadah serta libatkan dalam kegiatan keagamaan dan sosial.
- Buat suatu proyek/tugas kelompok/kelas yang dapat meningkatkan sikap altruisme (sikap membantu orang lain dengan ikhlas).
- Bekerja sama dengan wali kelas, guru BK dan guru agama serta orangtua untuk membantu meningkatkan perilaku moral dan kecerdasan spiritual.
5. Perkembangan Moral dan Kecerdasan Spiritual
Sikap dan kebiasaan merupakan suatu factor yang menentukan keberhasilan peserta didik dalam bidang akademik dan keberhasilan hidup di masa depan, oleh karenanya sebagai pendidik perlu mengambil langkah – langkah yang dapat menggiring peserta didik menanamkan sikap dan kebiasaan dalam pembelajaran dan kehidupannya sehari – hari.
Berkaitan dengan hal tersebut guru dapat melakukan tindakan seperti berikut ini :
- Jadi model/teladan dengan memiliki sikap positif terhadap pekerjaan seperti disiplin, rajin, semangat, senang membaca buku, dsb.
- Rancanglah pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan mudah dipahami.
- Ciptakan iklim belajar yang kondusif yang memudahkan siswa untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
- Berikan informasi manfaat materi yang akan diajarkan dalam kehidupan sehari-hari, studi lanjut, dan pekerjaan terbangun sikap positif terhadap mata pelajaran.
- Tingkatkan sikap dan kebiasaan belajar dengan pembiasaan dan disiplin yang disertai konsekuensi yang mendidik.
- Bersikap menerima dan bijak terutama kepada peserta didik yang sikap dan kebiasaan belajarnya negatif.
- Kerjasama dengan wali kelas, guru BK dan orangtua peserta didik untuk meningkatkan sikap dan kebiasaan belajar peserta didik.
6. Perkembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar
Implementasi dalam Pembelajaran yang dapat dilakukan setelah guru memahami ciri-ciri peserta didik yang memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang baik, mengidentifikasi sikap dan kebiasaan belajar peserta didik, dan selanjutnya menentukan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangannya dengan mengambil langkah – langkah berikut ini.- Sebelum pembelajaran tentukanlah bekal ajar awal atau kemampuan awal peserta didik, baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
- Tidak setiap aspek kemampuan peserta didik pada awal pembelajaran sama pentingnya. Akan tetapi menentukan aspek mana yang penting sebagai titik awal dalam interaksi guru dengan peserta didik selama proses belajar itu berlangsung, tergantung pada tujuan pembelajaran.
- Jika kemampuan yang menjadi prasyarat untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru harus memberikan beberapa pertanyaan secara lisan kepada kelas atau memberikan tes awal berupa tes tulis singkat.
- Jadikan keragaman bekal ajar awal menjadi dasar pertimbangan perencanaan dan pengelolaan pembelajaran, baik dalam memilih bahan, prosedur, metode, teknik dan media pembelajaran sesuai dengan bekal ajar awal peserta didik.
- Ketika akan mengajar perlu dikenali minat dan motivasi belajar, serta sikap belajar peserta didik
7. Identifikasi Kemampuan Awal dan Kesulitan Belajar
Implementasi dalam Pembelajaran setelah dapat memahami konsep kemampuan awal dan kesulitan belajar; cara mengidentifikasinya, serta faktor kesulitan belajar; dan kemudian menggunakan hasilnya untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih baik dengan melakukan langkah – langkah seperti berikut ini.- Pahami gejala-gejala anak yang memiliki kesulitan belajar.
- Identifikasi kesulitan belajar dan bantulah peserta didik mengatasi kesulitan belajarnya.
- Berikan layanan pembelajaran remedial/membuat rujukan
- Bantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar untuk mengoptimalkan prestasi belajarnya, dan meningkatkan kepercayaan dirinya, minat, serta sikap positif terhadap pelajaran.
- Bekerja sama dengan wali kelas, guru BK dan orangtua.
- Rancanglah pembelajaran yang sesuai dengan keragaman peserta didik untuk mencegah terjadinya kesulitan belajar
Demikian Semoga Bermanfaat, jika berkenan tinggalkan komentar anda
EmoticonEmoticon